Deteksi Trojan dan Penanganannya
PENGERTIAN UMUM TROJAN
Istilah Trojan Horse (Kuda Troya) berasal dari mitologi Yunani pada saat perang
Troya. Dalam peperangan tersebut pasukan Yunani melawan pasukan kerajaan
Troya. Pasukan Yunani telah mengepung kota Troya selama sepuluh tahun, namun
karena pasukan kerajaan Troya cukup tangguh, maka pasukan Yunani sulit mengalahkannya. Akhirnya, pasukan Yunani membuat strategi yaitu dengan
membuat sebuah kuda raksasa yang terbuat dari kayu. Kuda dari kayu ini cukup
unik, di dalamnya berongga sehingga dapat diisi pasukan Yunani. Pasukan Yunani
pura-pura mundur dan sambil memberikan hadiah kuda kayu raksasa tersebut.
Dengan bantuan seorang spionase Yunani yang bernama Sinon, penduduk kota
Troya berhasil diyakinkan untuk menerima kuda kayu raksasa itu dan
memasukkannya ke dalam kota. Pada malam harinya, pasukan Yunani yang berada
di dalam kuda kayu keluar, kemudian membuka gerbang dan kota Troya diserang.
Dengan cara tersebut kota Troya dapat dikuasai oleh Yunani [9].
Kisah epik di atas telah mengilhami para hacker untuk menciptakan “penyusup” ke
komputer orang lain yang disebut dengan Trojan Horse. Trojan pada saat ini
berkaitan dengan masalah keamanan komputer yang cukup serius. Trojan dapat
masuk ke komputer dengan melalui beberapa cara dan dari berbagai sumber yang
kurang dapat dipercaya di Internet atau dari orang lain [1].
Seperti halnya virus, jumlah trojan yang semakin lama semakin bertambah banyak,
karena hacker atau pembuat program Trojan (programmer) yang selalu
bereksperimen untuk mengembangkannya. Trojan tidak mempunyai masa aktif,
maksudnya Trojan akan ada selamanya (bersarang) dan tidak pernah akan habis.
Ada banyak hal yang dapat dikembangkan oleh programmer agar program yang
dibuat tidak terdeteksi oleh anti-virus atau trojan scanner. Programmer akan selalu
bereksperimen untuk menciptakan Trojan yang unik dengan fungsi-fungsi baru
dengan metode enkripsi yang lebih hebat [7].
Secara teknis, Trojan dapat muncul di mana saja dan kapan saja, di sistem operasi
manapun dan berbagai platform. Kecepatan peredaran Trojan secepat virus. Secara
Tugas Kuliah Keamanan Sistem Lanjut (EC 7010)
3
Page 9
Deteksi Trojan dan Penanganannya
umum Trojan berasal dari program-program yang di download dari Internet,
terutama freeware atau shareware yang mencurigakan dan tidak berasal dari situs
aslinya [7].
Salah satu indikasi komputer yang terinfeksi oleh Trojan dapat digambarkan sebagai
berikut. Pada saat komputer terhubung dengan Internet, misalnya saat mengobrol
(chating) atau memeriksa e-mail, tetapi hardisk bekerja dengan sibuk (busy) dalam
waktu yang lama. Selain itu pemakai juga tidak sedang menjalankan program
aplikasi besar atau men-download sesuatu yang mengharuskan piringan hardisk
berputar cukup lama. Kejadian tersebut termasuk kejadian aneh yang patut dicurigai
adanya penyusupan [10].
2.1 Definisi Trojan
Trojan di dalam sistem komputer adalah suatu program yang tidak diharapkan dan
disisipkan tanpa sepengetahuan pemilik komputer. Program ini kemudian dapat
diaktifkan dan dikendalikan dari jarak jauh, atau dengan menggunakan timer
(pewaktu). Akibatnya, komputer yang disisipi Trojan Horse tersebut dapat
dikendalikan dari jarak jauh .
Definisi lain mengatakan bahwa Trojan adalah program apapun yang digunakan
untuk melaksanakan suatu fungsi penting dan diharapkan oleh pemakai, namun kode
dan fungsi di dalamnya tidak dikenal oleh pemakai. Selanjutnya program
melaksanakan fungsi tak dikenal dan dikendalikan dari jarak jauh yang tidak
dikehendaki oleh pemakai.
2.2 Fungsi Trojan
Trojan bersembunyi di latar belakang dengan cara membuka port tertentu dan
menunggu diaktifkan oleh penyerang. Komputer yang telah terinfeksi dapat
dikendalikan oleh penyerang melalui versi client-nya [10].
Cara kerja Trojan mirip dengan remote administration tool, dengan sifat dan fungsi
yang sama. Program remote administration misalnya pcAnywhere, digunakan untuk
keperluan yang benar dan sah (legitimate), sedangkan Trojam digunakan untuk
keperluan yang negatif [5].
Deteksi Trojan dan Penanganannya
Jika sebuah komputer terinfeksi oleh Trojan dan telah dikendalikan oleh
penyerangnya, maka beberapa kemungkinan dapat terjadi. Sebagai contoh, sebuah
Trojan dengan nama NetBus dapat melakukan banyak hal ke komputer yang telah
dikendalikan antara lain : [10]
• menghapus file,
• mengirim dan mengambil file,
• menjalankan program-program aplikasi,
• menampilkan gambar,
• mengintip program-program yang sedang dijalankan,
• menutup program-program yang dijalankan,
• melihat apa saja yang sedang diketik,
• membuka dan menutup CD-ROM drive,
• mengirim pesan dan mengajak untuk bicara (chat),
• mematikan komputer.
Contoh di atas adalah hanya sebagian yang dapat dikerjakan oleh sebuah Trojan.
Trojan lain kemungkinan mempunyai fungsi yang berbeda bahkan mungkin lebih
berbahaya dan lebih susah dideteksi.
Dalam aplikasi belanja online, Trojan adalah salah satu ancaman bagi penjual dan
pembeli. Trojan dapat digunakan untuk mencuri nomor kartu kredit dengan cara
menangkap ketikan saat dilakukan proses transaksi online [6].
Cara lain adalah memanfaatkan lubang kemanan pada operating system di sisi
penjual atau pemberi jasa (server) dimanfaatkan untuk menyadap data-data
pelanggannya (client). Jika lubang ini dieksploitasi, kemungkinan data seluruh
pelanggan dari server tersebut jatuh ke tangan penyadap [6].
Contoh dari penyusupan Trojan dalam belanja online terdapat dalam Gambar 2.1.
2.3 Cara Kerja Trojan
Trojan masuk melalui dua bagian, yaitu bagian client dan server. Ketika korban
(tanpa diketahui) menjalankan komputer, kemudian penyerang akan menggunakan
client untuk koneksi dengan server dan mulai menggunakan trojan. Protokol TCP/IP
adalah jenis protokol yang umum digunakan untuk komunikasi. Trojan dapat
bekerja dengan baik dengan jenis protokol ini, tetapi beberapa trojan juga dapat
menggunakan protokol UDP dengan baik. Ketika server mulai dijalankan (pada
komputer korban), Trojan umumnya mencoba untuk menyembunyikan diri di suatu
tempat dalam sistem komputer tersebut, kemudian mulai “mendengarkan” di
beberapa port untuk melakukan koneksi, memodifikasi registry dan atau
menggunakan metode lain yaitu metode autostarting [8].
Hal yang penting untuk diketahui oleh penyerang adalah mengetahui IP address
korban untuk menghubungkan komputernya ke komputer korban. Banyak varian
Trojan mempunyai kemampuan mengirimkan IP address korban ke penyerangnya,
misalnya media ICQ maupun IRC. Hal ini digunakan bagi korban yang mempunyai
IP address dinamis, yang berarti setiap kali menghubungkan ke Internet didapatkan
IP address yang berbeda. Untuk pemakai yang memanfaatkan Asymmetric Digital
Suscriber Line (ADSL) berarti selalu memakai IP address yang tetap (statis)
sehingga mudah diketahui dan mudah untuk dikoneksikan dengan komputer
penyerang [8].
Sebagian besar Trojan menggunakan metode auto-starting, yaitu Trojan akan secara
otomatis aktif saat komputer dihidupkan. Walaupun komputer dimatikan dan
kemudian dihidupkan lagi, Trojan mampu bekerja kembali dan penyerang
mengakses kembali ke komputer korban [8].
Metode baru auto-starting dan trik lain telah ditemukan sejak semula. Jenis Trojan
ini bekerja mulai dari koneksi trojan ke dalam beberapa file executable yang sering
digunakan misalnya explorer.exe dan kemudian memodifikasi file sistem atau
Windows Registry. File sistem ditempatkan di direktori Windows. Dari direktori ini
penyerang melaksanakan penyerangan atau penyalahgunaan. Penyalahgunaan
penyerang melewati file sistem adalah sebagai berikut [8].
• Autostart Folder.
Autostart folder berada di lokasi
C:\Windows\Start Menu\Programs\Startup
dan sesuai dengan namanya akan bekerja secara otomatis bagia file sistem
yang ditempatkan di folder tersebut.
• Win.Ini.
File sistem Windows menggunakan load=trojan.exe dan run=trojan.exe
untuk menjalankan Trojan.
• System.Ini.
Menggunakan shell=explorer.exe trojan.exe. Hal ini diakibatkan oleh
eksekusi setiap file setelah menjalankan explorer.exe.
• Wininit.Ini.
Sebagian besar setup program menggunakan file ini. Sekali dijalankan maka
menjadi auto-delete, akibatnya Trojan sangat cekatan atau cepat untuk
bekerja kembali.
• Winstart.Bat.
Bertindak seperti batch file yang normal, ketika ditambahkan@ trojan.exe
mampu menyembunyikan korbannya.
• Autoexec.Bat.
Autoexec.Bat adalah file auto-starting Disk Operating System (DOS). File
tersebut digunakan sebagai metode auto-starting, yaitu dengan memasang
c:\trojan.exe
.
• Config.Sys.
Config.Sys juga dapat digunakan sebagai suatu metode auto-starting untuk
Trojan.
• Explorer Startup.
Explorer Startup adalah suatu metode auto-starting untuk Windows95, 98,
ME dan jika
c:\explorer.exe
ada, hal itu akan dimulai maka akan
menggantikan yang umum, yaitu
c:\Windows\Explorer.exe.
Registry sering digunakan dalam berbagai metode auto-starting. Registry sebagai
jalan untuk auto-starting yang diketahui antara lain: [7]
•
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion
\Run]
"Info"="c:\directory\Trojan.exe"
•
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion
\RunOnce]
"Info"="c:\directory\Trojan.exe"
•
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion
\RunServices]
"Info"="c:\directory\Trojan.exe"
•
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion
\RunServicesOnce]
"Info="c:\directory\Trojan.exe"
•
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion
\Run]
"Info"="c:\directory\Trojan.exe"
•
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion
\RunOnce]
"Info"="c:\directory\Trojan.exe"
• Registry Shell Open
[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open\command]
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Classes\exefile\shell\open
\command]
Suatu kunci dengan nilai "% 1%*" harus ditempatkan disana dan jika
terdapat beberapa file yang executable. Setiap kali file dieksekusi maka akan
membuka suatu binary file. Jika di registry ini terdapat trojan.exe "% 1%*",
maka akan digunakan sebagai auto-starting untuk Trojan.
• Metode Deteksi ICQ Net
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Mirabilis\ICQ\Agent\Apps\]
Kunci dari metode ini adalah semua file akan dieksekusi jika ICQ
mendeteksi koneksi Internet. Perlu diketahui, bahwa cara kerja dari ICQ
adalah sangat mudah dan sering digunakan pemakai, sehingga ICQ
dimanfaatkan oleh penyerang medianya.
• ActiveX Component
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Active Setup
\Installed Components\KeyName]
StubPath=C:\directory\Trojan.exe
2.4 Jenis jenis Trojan
Trojan seperti halnya virus, mempunyai jumlah yang cukup banyak dan berkembang
seiring dengan berjalannya waktu. Terdapat kurang lebih 650 buah Trojan yang
telah beredar saat ini [4]. Pendapat lain mengatakan bahwa di tahun 2002 sudah
terdapat sekitar 800 buah Trojan [7]. Jumlah tersebut adalah jumlah yang diketahui
atau terdeteksi keberadaannya, sedangkan yang tidak terdeteksi tidak diketahui
jumlahnya.
Dari berbagai macam Trojan yang telah beredar dan menginfeksi pemakai Internet,
dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-cirinya. Menurut Dancho Danchev (2004),
Trojan dapat diklasifikasikan menjadi delapan jenis, antara lain sebagai berikut.
2.4.1 Trojan Remote Access
Trojan Remote Access termasuk Trojan paling populer saat ini. Banyak penyerang
menggunakan Trojan ini dengan alasan fungsi yang banyak dan sangat mudah dalam
penggunaannya. Prosesnya adalah menunggu seseorang menjalankan Trojan yang
berfungsi sebagai server dan jika penyerang telah memiliki IP address korban, maka
penyerang dapat mengendalikan secara penuh komputer korban. Contoh jenis Trojan
ini adalah Back Orifice (BO), yang terdiri dari BOSERVE.EXE yang dijalankan
dikomputer korban dan BOGUI.EXE yang dijalankan oleh penyerang untuk
mengakses komputer korban.
2.4.2 Trojan Pengirim Password
Tujuan dari Trojan jenis ini adalah mengirimkan password yang berada di komputer
korban atau di Internet ke suatu e-mail khusus yang telah disiapkan. Contoh
password yang disadap misalnya untuk ICQ, IRC, FTP, HTTP atau aplikasi lain
yang memerlukan seorang pemakai untuk masuk suatu login dan password.
Kebanyakan Trojan ini menggunakan port 25 untuk mengirimkan e-mail. Jenis ini
sangat berbahaya jika dalam komputer terdapat password yang sangat penting.
2.4.3 Trojan File Transfer Protocol (FTP)
Trojan FTP adalah paling sederhana dan dianggap ketinggalan jaman. Satu-satunya
fungsi yang dijalankan adalah membuka port 21 di komputer korban yang
menyebabkan mempermudah seseorang memiliki FTP client untuk memasuki
komputer korban tanpa password serta melakukan download atau upload file.
2.4.4 Keyloggers
Keyloggers termasuk dalam jenis Trojan yang sederhana, dengan fungsi merekam
atau mencatat ketukan tombol saat korban melakukan pengetikan dan
menyimpannya dalam logfile. Apabila diantara ketukan tersebut adalah mengisi user
name dan password, maka keduanya dapat diperoleh penyerang dengan membaca
logfile. Trojan ini dapat dijalankan pada saat komputer online maupun offline.
Trojan ini dapat mengetahui korban sedang online dan merekam segala sesuatunya.
Pada saat offline proses perekaman dilakukan setelah Windows dijalankan dan
disimpan dalam hardisk korban dan menunggu saat online untuk melakukan transfer
atau diambil oleh penyerang.
2.4.5 Trojan Penghancur
Satu-satunya fungsi dari jenis ini adalah untuk menghancurkan dan menghapus file.
Trojan penghancur termasuk jenis yang sederhana dan mudah digunakan, namun
sangat berbahaya. Sekali terinfeksi dan tidak dapat melakukan penyelamatan maka
sebagian atau bahkan semua file sistem akan hilang. Trojan ini secara otomatis
menghapus semua file sistem pada komputer korban (sebagai contoh : *.dll, *.ini
atau *.exe). Trojan diaktifkan oleh penyerang atau bekerja seperti sebuah logic
bomb dan mulai bekerja dengan waktu yang ditentukan oleh penyerang.
2.4.6 Trojan Denial of Service (DoS) Attack
Trojan DoS Attack saat ini termasuk yang sangat populer. Trojan ini mempunyai
kemampuan untuk menjalankan Distributed DoS (DDoS) jika mempunyai korban
yang cukup. Gagasan utamanya adalah bahwa jika penyerang mempunyai 200
korban pemakai ADSL yang telah terinfeksi, kemudian mulai menyerang korban
secara serempak. Hasilnya adalah lalu lintas data yang sangat padat karena
permintaan yang bertubi-tubi dan melebihi kapasitas band width korban. Hal
tersebut menyebabkan akses Internet menjadi tertutup. Wintrinoo adalah suatu tool
DDoS yang populer baru-baru ini, dan jika penyerang telah menginfeksi pemakai
ADSL, maka beberapa situs utama Internet akan collaps. Variasi yang lain dari
sebuah trojan DoS adalah trojan mail-bomb, tujuan utamanya adalah untuk
menginfeksi sebanyak mungkin komputer dan melakukan penyerangan secara
serempak ke alamat e-mail yang spesifik maupun alamat lain yang spesifik dengan
target yang acak dan muatan/isi yang tidak dapat disaring.
2.4.7 Trojan Proxy/Wingate
Bentuk dan corak yang menarik diterapkan oleh pembuat trojan untuk mengelabui
korban dengan memanfaatkan suatu Proxy/Wingate server yang disediakan untuk
seluruh dunia atau hanya untuk penyerang saja. Trojan Proxy/Wingate digunakan
pada Telnet yang tanpa nama, ICQ, IRC, dan untuk mendaftarkan domain dengan
nomor kartu kredit yang telah dicuri serta untuk aktivitas lain yang tidak sah. Trojan
ini melengkapi penyerang dengan keadaan tanpa nama dan memberikan kesempatan
untuk berbuat segalanya terhadap komputer korban dan jejak yang tidak dapat
ditelusuri.
2.4.8 Software Detection Killers
Beberapa Trojan telah dilengkapi dengan kemampuan melumpuhkan fungsi
software pendeteksi, tetapi ada juga program yang berdiri sendiri dengan fungsi
yang sama. Contoh software pendeteksi yang dapat dilumpuhkan fungsinya adalah
Zone Alarm, Norton Anti-Virus dan program anti-virus/firewall yang lain berfungsi
melindungi komputer. Ketika software pendeteksi dilumpuhkan, penyerang akan
mempunyai akses penuh ke komputer korban, melaksanakan beberapa aktivitas yang
tidak sah, menggunakan komputer korban untuk menyerang komputer yang lain.
2.5 Sumber-sumber Trojan
Banyak pemakai komputer/Internet yang mempunyai sedikit pengetahuan tentang
asal muasal sebuah Trojan, mereka beranggapan bahwa sumber Trojan hanya dari
proses download dan menjalankan server.exe. Sebenarnya banyak jalan atau sumber
Trojan untuk menginfeksi komputer seseorang yang berawal dari menggunakan
Trojan untuk aktivitas yang tidak sah [8].
Komputer korban dapat disusupi Trojan dengan berbagai macam cara atau berasal
dari sumber-sumber tertentu. Sumber-sumber tersebut adalah sebagai berikut [8].
2.5.1 ICQ
ICQ adalah media komunikasi yang populer, namun sebenarnya merupakan media
yang sangat mungkin mengakibatkan seseorang terkena Trojan, terutama sewaktu
seseorang mengirimkan file. Terdapat bug pada ICQ yang memungkinkan seseorang
mengirimkan file *.exe ke orang lain, namun file tersebut akan seperti file *.bmp
atau *.jpg atau jenis file lain sesuai keinginan. Hal ini sangat berbahaya, pengirim
dapat mengirimkan file *.exe tetapi dengan bentuk *.jpg atau *.bmp dan mengatakan
bahwa ini foto si pengirim. Penerima akan menerima file tersebut dan
menjalankannya dengan rasa aman, karena file yang diterima berupa file gambar.
Jika pengirim adalah seorang penyerang, maka dengan mudah menyusupkan file
Trojan ke dalam komputer penerima (korban). Hal inilah yang menyebabkan orang
ragu menggunakan ICQ.
2.5.2 IRC
Media yang digemari banyak orang adalah chatting menggunakan IRC. Seperti
halnya ICQ, IRC media penyebaran Trojan yang efektif. Cara yang digunakan juga
hampir sama dengan ICQ, yaitu dengan cara mengirimkan file-file tertentu yang
menarik bagi pemakai IRC dan di dalam file tersebut telah disisipkan program
Trojan. Tawaran dari pengirim yang sekaligus sebagai penyerang misalnya dengan
hal-hal yang bersifat pornografi, software untuk melakukan akses Internet secara
bebas, hacking program Hotmail dan sebagainya. Target utama penyerang biasanya
adalah pemakai baru Internet (newbies) maupun pemakai lama tetapi belum
mengetahui tentang keamanan dalam berinternet.
2.5.3 Attachment
Attachment dalam e-mail juga merupakan media penyebaran Trojan. Banyak
penyerang menggunakan media attachment, karena media ini adalah salah satu
media yang efektif untuk menyerang korban secara massal dengan cara
mengirimkan e-mail. Attachment yang dikirimkan berisi hal-hal yang menarik
misalnya pornografi, layanan bebas berinternet, password dan sebagainya. Selain
dengan cara tersebut, penyerang juga menggunakan cara lain yaitu dengan
menyadap e-mail address dan attachment dari seseorang yang sedang mengirimkan
e-mail ke temannya. Setelah disadap oleh penyerang, attachment disisipi program
Trojan dan kemudian dikirimkan ke target e-mail. Penerima e-mail akan merasakan
bahwa e-mail yang dikirimkan berasal dari temannya dan tanpa ragu-ragu membuka
attachment yang telah tersisipi Trojan.
2.5.4 Physical Access
Akses fisik dalam komputer adalah hal yang sangat vital. Media akses fisik adalah
dengan disket, Compact Disc (CD) maupun flash ROM. Dengan media tersebut,
Trojan dapat menyusup ke dalam komputer dan dapat mengaktifkan dirinya ketika
terkoneksi dengan Internet. Caranya adalah dengan menyebar melalui komputer
yang telah terinfeksi, kemudian komputer digunakan untuk meng-copy file ke dalam
media. Selanjutnya file yang berada dalam media di-copykan lagi ke komputer lain,
sehingga komputer tersebut juga terinfeksi. Cara lainnya adalah dengan
memanfaatkan fasilitas autorun dalam fungsi pembacaan CD. Saat CD dimasukkan
ke CDROM drive, secara otomatis akan membaca fasilitas autorun yang berada
dalam Autorun.inf dalam CD, yaitu :
[autorun]
open=setup.exe
icon=setup.exe
Jika sebuah CD dengan fasilitas autorun dan telah disisipi program Trojan, maka
sangat mudah bagi penyerang untuk menyusupkan Trojan ke dalam komputer orang
lain.
2.5.5 Lubang Software Browser dan E-mail
Dalam penggunaan software aplikasi untuk browser dan e-mail, seringkali pemakai
tidak memperhatikan masalah update software. Pemakai enggan memperbaharui
versi softwarenya padahal mereka seharusnya melakukan update setiap saat. Hal ini
membawa keuntungan bagi penyerang karena pemakaian software versi lama lebih
mudah untuk disusupi. Software versi lama tentunya mempunyai banyak kelemahan
atau bug jika dibandingkan dengan versi barunya. Misalnya kasus pemakaian
software versi lama Internet Explorer yang digunakan untuk mengunjungi sebuah
situs malicious, kemudian secara otomatis menginfeksi komputer tanpa melakukan
proses download atau menjalankan program apapun. Situs malicious tersebut akan
memeriksa secara otomatis software yang digunakan dan mencari kelemahannya.
Hal yang sama juga terjadi dalam pemakaian software untuk memeriksa e-mail
misal pemakaian Outlook Express versi lama. Oleh karena itu, update software atau
menggunakan software versi terbaru perlu dilakukan. Hal ini dapat menekan atau
meminimalkan kemungkinan terinfeksinya komputer yang melewati software
browser dan e-mail.
2.5.6 Netbios (File Sharing)
File sharing dapat dilakukan dengan cara membuka port 139 . Jika port tersebut
terbuka dan diketahui oleh penyerang, maka dapat digunakan sebagai jalan untuk
menyusupkan Trojan. Caranya adalah dengan meng-install trojan.exe dan
memodifikasi file sistem di komputer korban. Trojan yang telah disisipkan akan
aktif setiap kali komputer dihidupkan.
Kadang-kadang penyerang juga melengkapi dengan DoS yang digunakan
melumpuhkan kerja komputer. Komputer dipaksa untuk booting ulang, sehingga
Trojan dapat mengaktifkan sendiri bersama proses booting.
2.6 Program Gadungan, Situs Yang Tidak Dapat Dipercaya dan Software
Freeware
Dari keterangan sebelumnya telah dijelaskan tentang sumber-sumber Trojan yang
digunakan sebagai media penyebarannya. Beberapa cara dilakukan oleh penyerang
untuk mengelabuhi korbannya saat menggunakan Internet. Tawaran yang dilakukan
untuk mengelabuhi adalah dengan menggunakan program gadungan (fake program),
situs yang tidak dapat dipercaya (untrusted sites) dan software yang didapatkan
secara gratis (freeware). Pemakai komputer perlu berhati-hati dengan tawaran
tersebut. Sebagai contoh dari ketiga tawaran diatas adalah sebagai berikut [7].
1. Pemanfaatan fasilitas freeware SimpleMail. Software ini sengaja dibuat
menarik namun didalamnya telah disisipi Trojan. Komputer korban yang telah
diproteksi dengan software proteksi tetapi tidak dapat mendeteksi keberadaan
Trojan. Saat SimpleMail digunakan, maka fungsi Trojan yang tersembunyi
akan membuka port 25 atau 110 untuk POP 3 dan menghubungkan komputer
korban ke komputer penyerang. Selanjutnya penyerang dapat menyadap
apapun yang diketik korban, misalnya nomor kartu kredit, user id, password
dan sebagainya. Selanjutnya data-data tersebut digunakan oleh penyerang
untuk aktivitas yang tidak sah.
2. Pemanfaatan fasilitas free web space. Fasilitas ini memungkinkan seseorang
untuk menempatkan situsnya secara gratis. Penyedia layanan ini misalnya
Xoom, Tripod dan Geocities. Banyak pemakai yang memanfaatkan layanan
ini, termasuk para hacker yang memanfaatkan fasilitas ini sebagai media
penyebaran Trojan. Melakukan download menjadi berbahaya jika situs di
layanan ini telah terinfeksi oleh Trojan.
3. Download untuk mendapatkan software freeware. Dalam mendapatkan
software yang gratis perlu dipertimbangkan, karena dengan media ini Trojan
dapat disusupkan. Ada pepatah bahwa “gratis tidak selalu yang terbaik”. Jika
memang diperlukan, maka perlu dipastikan bahwa file di-download dari
sumber aslinya.
2.7 Port Yang Digunakan Trojan
Trojan sesuai dengan fungsinya akan membuka pintu belakang berupa port dengan
nomor tertentu. Adanya port yang tidak lazim terbuka mengindikasikan adanya
kegiatan aktif Trojan [7].
Port-port yang telah diketahui sebagai media koneksi trojan terlampir pada lampiran
Trojan Port List yang diambil dari sumber http://www.glocksoft.com, pada tanggal
11 September 2004.
2.8 Apa Yang Dicari Penyerang
Sebagian pemakai Internet beranggapan bahwa Trojan hanya bersifat merusak saja.
Anggapan tersebut tidak benar, karena Trojan dapat digunakan alat untuk mata-mata
dan melakukan penyadapan pada beberapa komputer korban. Data yang disadap
berupa data pribadi maupun informasi yang sensitif (misalnya spionase dalam
industri) [8].
Contoh hal-hal yang diminati penyerang adalah sebagai berikut [8].
• Informasi Kartu Kredit.
• Data akuntansi (e-mail passwords, dial-up passwords dan webservices
passwords).
• E-mail Addresses.
• Work Projects (dokumen pekerjaan).
• Nama anak-anak dengan foto dan umurnya.
• Dokumen sekolah.
DETEKSI TROJAN DAN PENANGANANNYA
Dalam bab sebelumnya telah dipaparkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
Trojan. Selanjutnya dalam bab ini akan dibahas tentang pengamanan sistem yang
membahas pendeteksian Trojan dan penanganannya.
Pada dasarnya, pengamanan sistem dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu
pencegahan (preventiv) dan pengobatan (recovery). Keduanya dibedakan
berdasarkan waktu terjadinya infeksi. Usaha pencegahan dilakukan sebelum
terjadinya infeksi, yaitu usaha agar sistem tidak mempunyai lubang keamanan.
Usaha pengobatan dilakukan setelah sistem terinfeksi, yaitu usaha untuk menutup
lubang kemanan yang telah dieksploitasi dan menghilangkan penyebab infeksi [5].
3.1 Deteksi Trojan
Kadang-kadang pemakai komputer menganggap normal perilaku komputer yang
menjalankan program tertentu dan memakai hardisk dengan kapasitas yang besar.
Bahkan tidak curiga karena telah terpasang software anti-virus yang dianggap telah
mampu menangkal keberadaan Trojan. Banyak yang mengira bahwa dengan anti-
virus yang selalu di update dari situs pembuatnya, maka pemakai telah aman dari
masalah di Internet dan tidak akan terinfeksi trojan atau komputernya diakses orang
lain. Anggapan tersebut tidak benar, karena banyak jalan dilakukan oleh penyerang
untuk menyusup ke komputer korban [7].
Tanda-tanda terserangnya komputer oleh Trojan dapat diketahui dengan melihat
perilaku tampilan komputer dan melakukan deteksi dengan anti-virus maupun trojan
scanner. Tanda-tanda yang diperlihatkan oleh tampilan komputer dan patut dicurigai
adalah sebagai berikut [1][8].
• Saat mengunjungi suatu situs, terdapat beberapa pop-up yang muncul dan telah
mengunjungi salah satu pop-up. Tetapi ketika akan mengakhiri kunjungan
(tidak sepenuhnya dikunjungi), tiba-tiba browser mengarahkan dan membuka
secara otomatis beberapa halaman tidak dikenal.
• Tampilan Kotak Pesan yang tak dikenal dan tampak di layar monitor. Pesan
berisi beberapa pertanyaan yang bersifat pribadi.
• Tampilan Windows mengalami perubahan dengan sendirinya, misalnya teks
screensaver yang baru, tanggal/waktu, perubahan volume bunyi dengan
sendirinya, pointer mouse bergerak sendirinya, CD-ROM drive membuka dan
menutup sendiri.
• Outlook Express menggunakan waktu yang cukup lama saat menutup (close)
atau terlihat hang (menggantung) ketika melihat preview-nya,
• Adanya file yang rusak atau hilang,
• Program yang tidak diketahui aktif terlihat di task list,
• Tanda atau informasi dari firewall tentang outbound komunikasi dari sumber
yang tidak diketahui.
Sebagian tanda-tanda diatas biasanya dilakukan oleh penyerang tingkat pemula
dengan ciri memberikan tanda atau pesan di layar monitor. Hal ini berbeda dengan
penyerang tingkat lanjut, ia akan berusaha untuk menutupi dirinya dan
menghilangkan jejaknya saat melakukan penyusupan. Penyerang tingkat lanjut
melakukan penyadapan dan menggunakan komputer yang infeksi untuk beberapa
alasan yang spesifik, serta tidak menggunakan cara-cara seperti penyerang tingkat
pemula. Sehingga aktivitasnya diam-diam dan tidak mencurigakan.
Pendeteksian Trojan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut [1].
1. Task List
Cara pendeteksiannya adalah dengan melihat daftar program yang sedang
berjalan dalam task list. Daftar dapat ditampilkan dengan menekan tombol
CTRL+ALT+DEL. Selain dapat mengetahui program yang berjalan, pemakai
dapat melakukan penghentian terhadap suatu program yang dianggap aneh dan
mencurigakan. Namun beberapa Trojan tetap mampu menyembunyikan dari
task list ini. Sehingga untuk mengetahui secara program yang berjalan secara
keseluruhan perlu dibuka System Information Utility (msinfo32.exe) yang
berada di
C:\Program files\common files\microsoft shared\msinfo
.
Tool ini dapat melihat semua proses itu sedang berjalan, baik yang
tersembunyi dari task list maupun tidak. Hal-hal yang perlu diperiksa adalah
path, nama file, properti file dan berjalannya file *.exe serta file *.dll.
2. Netstat
Semua Trojan membutuhkan komunikasi. Jika mereka tidak melakukan
komunikasi berarti tujuannya sia-sia. Hal ini adalah kelemahan yang utama
dari Trojan, dengan komunikasi berarti mereka meninggalkan jejak yang
kemudian dapat ditelusuri. Perintah Netstat berfungsi membuka koneksi ke
dan dari komputer seseorang. Jika perintah ini dijalankan maka akan
menampilkan IP address dari komputer tersebut dan komputer yang terkoneksi
dengannya. Jika ditemukan IP address yang tidak dikenal maka perlu diselidiki
lebih lanjut, mengejar dan menangkapnya.
3. TCP View
TCPVIEW adalah suatu free utility dari Sysinternals yang mempunyai
kemampuan menampilkan IP address dan menampilkan program yang
digunakan oleh orang lain untuk koneksi dengan komputer pemakai. Dengan
menggunakan informasi tersebut, maka jika terjadi penyerangan dapat
diketahui dan dapat melakukan serangan balik.
3.2 Menghapus Trojan
Trojan sering memodifikasi file startup, menambahkan atau mengubah baris di
sistem registry dan bahkan melakukan overwrite terhadap sistem file untuk
meyakinkan mereka dapat dijalankan setiap kali komputer booting. Dengan alasan
tersebut, maka untuk menghapus Trojan diperlukan waktu yang cukup lama,
kesabaran dan suatu pemahaman apa yang harus dilakukan. Proses menghapus
Trojan adalah proses yang penuh dengan bahaya, termasuk membuang registry atau
kehilangan kemampuan untuk menjalankan program [1].
Langkah-langkah sederhana yang dilakukan untuk menghapus Trojan dari komputer
adalah : [8]
1. Mengidentikasi file Trojan di dalam hardisk,
2. Menemukan bagaimana Trojan mengaktifkan dirinya dan mengambil
tindakan yang perlu untuk mencegahnya berjalannya Trojan setelah reboot,
3. Reboot komputer dan menghapus Trojan,
4. Mengamati proses penyembuhan dari suatu halaman System Compromise
dan membantu penyembuhannya.
Langkah di atas adalah salah satu pilihan untuk membuang Trojan dari komputer.
Ada pendapat lain yang intinya juga menghapus keberadaan Trojan dengan beberapa
pilihan. Pilihan-pilihan tersebut memang tidak sempurna, karena varian Trojan
sangat banyak. Cara tersebut adalah sebagai berikut [3].
1. Membersihkan dengan cara instalasi ulang.
2. Pemakaian Software Anti-Virus.
3. Pemakaian Software Trojan Scanner.
4. Memanfaatkan bantuan dari IRC Channels.
3.2.1 Anti Virus (AV) Scanner
Anti-virus berfungsi untuk mendeteksi virus, bukan untuk mendeteksi Trojan.
Namun ketika Trojan mulai populer dan menyebabkan banyak masalah, pembuat
anti-virus menambahkan data-data trojan ke dalam anti-virusnya. Anti-virus ini tidak
dapat mencari dan menganalisa Trojan secara keseluruhan. Anti-virus dapat
mendeteksi Trojan berdasarkan nama-namanya yang telah dimasukkan ke database
anti-virus [7][8].
Anti-virus juga tidak termasuk dalam kategori firewall yang mencegah seseorang
yang tidak diundang mengakses komputer orang lain. Program anti-virus tidak dapat
sepenuhnya melindungi sistem komputer seseorang dari serangan Trojan tetapi
hanya meminimalkan kemungkinan itu [7].
3.2.2 Trojan Scanner
Sebagian anti-virus dapat mendeteksi keberadaan Trojan melalui pendeteksian
nama-nama filenya. Pendeteksian yang efektif adalah menggunakan Trojan Scanner,
yang khusus digunakan untuk mendeteksi Trojan. Proses pendeteksian dilakukan
dengan cara melakukan scanning terhadap port-port yang terbuka [7].
Trojan membuka port tertentu sebagai jalan belakang (backdoor) untuk menyerang
targetnya. Salah satu contoh trojan scanner adalah Anti-Trojan. Scanner ini
memeriksa Trojan dengan melakukan proses :
• port scanning,
• memeriksa registry,
• memeriksa hardisk.
Jika ditemukan adanya Trojan, maka dilakukan penangan dengan beberapa pilihan
untuk menghapus Trojan.
3.3 Penanganan Pengobatan (Recovery)
Jika dalam suatu komputer telah ditemukan adanya hacking oleh Trojan, maka
menghapus atau menutup fasilitas sharing tidaklah cukup. Karena suatu penyerang
dapat dengan mudah menciptakan jalan lain (backdoors) ke dalam sistem atau
memodifikasi sistem operasi untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu hanya ada satu
jalan yang nyata untuk mengamankan suatu yang sistem, yaitu meng-install ulang
dengan menggunakan program yang asli [1].
Berikut ini akan disampaikan uraian langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka
pengobatan/penyembuhan suatu sistem. Langkah-langkah yang diperlukan adalah
sebagai berikut [1]
1. Mengisolasi komputer yang telah terinfeksi.
Untuk mengisolasi komputer, maka semua hubungan dengan komputer
tersebut harus diputuskan, baik dengan Internet maupun jaringan lokalnya.
Melepaskan kabel jaringan dan mematikan kerja modem. Cara ini berarti
memutuskan hubungan antara komputer dengan penyerang. Sebagian orang
beranggapan bahwa membiarkan kabel tetap terpasang dan modem dalam
kondisi standby telah mengisolasi suatu komputer. Dalam beberapa kasus
anggapan tersebut adalah tidak benar. Sebab kondisi tersebut memungkinkan
komputer tetap tersambung dengan jaringan.
2. Menemukan masalah-masalah yang serius.
Jika sebuah komputer terpasang dalam suatu jaringan maka ada beberapa
resiko yang harus dihadapi. Resiko yang dihadapi mencakup :
• lamanya waktu eksploitasi keamanan yang tidak diketahui,
• tipe jaringan yang digunakan,
• pemakaian dan pemeliharaan anti-virus atau firewall,
• kepastian bahwa suatu program yang akan di-install belum dirubah.
3. Mengawali dengan proses pembersihan
Menggunakan dan memastikan bahwa program yang akan digunakan asli.
Proses pembersihan diawali dengan backup data, kemudian format ulang
hardisk dan install ulang program. Dalam penanganan backup data
diperlukan prosedur :
• melepaskan hubungan dengan jaringan lain,
• meng-copy file data ke dalam disket atau CD, dan memastikan bahwa
Program Files tidak ter-copy,
• memberikan label atau tulisan terhadap data yang telah terinfeksi dan
menyimpan di tempat yang aman.
4. Mengamankan sistem dan menggunakan software tambahan
Setelah melakukan proses pembersihan, maka dalam komputer diperlukan
tambalan keamanan dengan memasang software anti-virus, trojan scanner
atau firewall mutakhir yang berfungsi mengamankan sistem. Sistem operasi
yang digunakan menggunakan fasilitas update yang secara otomatis meng-
update sistemnya.
5. Restore backup data
Setelah proses instalasi dan pengaturan semua software selesai, proses
selanjutnya adalah menempatkan kembali data yang telah di backup.
Sebelum data disimpan kembali ke komputer, perlu dilakukan pembersihan
dan membuang semua bentuk infeksi. Setelah selesai, maka komputer siap
digunakan lagi untuk berinternet. Banyak pengetahuan yang harus diketahui
untuk memastikan bahwa selama memakai Internet terbebas dari serangan
dari luar atau infeksi lain.
3.4 Pencegahan Agar Terhindar Dari Trojan
Beberapa cara dapat dilakukan untuk menghindari agar tidak terinfeksi Trojan.
Salah satu cara masuk Trojan untuk menginfeksi suatu sistem adalah melewati file
yang di download. Maka perlu ada perlakuan khusus dengan cara mengkarantina
hasil download sebelum yakin bahwa file tersebut benar-benar aman [7].
Cara lain yang bersifat mencegah (preventif) dan merupakan informasi yang umum
yang dapat dilakukan oleh seseorang yang menggunakan komputer untuk
berinternet, adalah sebagai berikut [3].
1. Memilih situs yang benar-benar dapat dipercaya untuk melakukan download.
Jangan pernah melakukan download secara sembarangan yang berasal dari
seseorang atau situs yang tidak dapat dipercaya.
2. Memastikan bahwa file yang dikirimkan belum pernah dibuka oleh orang
lain.
3. Mewaspadai file-file yang ekstensionnya disembunyikan.
4. Memastikan bahwa di dalam komputer tidak ada program yang berjalan
secara otomatis atau mode file preview.
5. Jangan selalu merasa aman bila di komputer telah terpasang software anti-
virus/trojan scanner,
6. Memastikan bahwa tidak melakukan download program executable “check it
out”. Ini adalah sebuah Trojan. Jika program ini dijalankan, maka komputer
telah terinfeksi Trojan.
Selain pengetahuan di atas, maka pengetahuan tentang proses berjalannya komputer
juga perlu dipahami, khususnya saat sistem komputer menjalankan program untuk
pertama kalinya. Dalam beberapa kasus, hal ini digunakan oleh Trojan untuk
mengeksekusi dirinya. Paparan berikut sekaligus melengkapi bagian sebelumnya.
Cara komputer menjalankan program untuk pertama kalinya (secara otomatis)
adalah sebagai berikut. [2]
1. Start Up Folder
Semua program yang berada di folder ini akan dijalankan secara otomatis
ketika Windows dijalankan.
C:\windows\start menu\program\startup
Direktori tersebut tersimpan di dalam registry key :
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\Explorer\Shell
2. Win.ini
[windows]
load=file.exe
run=file.exe
Pada load dan run dapat diisi dengan nama program yang akan dijalankan
saat pertama kali Windows dijalankan.
3. System.ini [boot]
Shell=Explorer.exe file.exe
Nama program diletakkan setelah explorer.exe.
4. C:\windows\winstart.bat
Program yang dapat dijalankan di winstart.bat adalah yang mempunyai
perilaku seperti bat file.
5. Registry
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\RunSevices]
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\RunServicesOnce]
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\Run]
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\RunOnce]
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\Run]
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\RunOnce]
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\
CurrentVersion\RunServices]
Program yang terdapat pada registry key di atas semuanya dijalankan saat
pertama kali Windows berjalan.
6. C:\windows\wininit.ini
Program ini digunakan untuk setup, yaitu akan dijalankan sekali lalu akan
dihapus oleh Windows. Sebagai contoh isi dari file ini adalah :
[Rename]
NUL=c:\windows\file.exe
Perintah tersebut akan mengirim
c:\windows\file.exe
ke proses NUL,
yang berarti dihapus. Ini tidak membutuhkan interaksi dari pemakai dan
berjalan sepenuhnya di background.
7. Autoexec.bat
Program ini akan berjalan secara otomatis dalam DOS level.
8. Registry Shell Spawning
[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open\command]
@=”\”%1”%*”
[HKEY_CLASSES_ROOT\comfile\shell\open\command]
@=”\”%1”%*”
[HKEY_CLASSES_ROOT\batfile\shell\open\command]
@=”\”%1”%*”
[HKEY_CLASSES_ROOT\htafile\shell\open\command]
@=”\”%1”%*”
[HKEY_CLASSES_ROOT\piffile\shell\open\command]
@=”\”%1”%*”
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\CLASSES\batfile\shell\open\
command] @=”\”%1”%*”
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\CLASSES\comfile\shell\open\
command] @=”\”%1”%*”
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\CLASSES\exefile\shell\open\
command] @=”\”%1”%*”
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\CLASSES\htafile\shell\open\
command] @=”\”%1”%*”
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\CLASSES\piffile\shell\open\
command] @=”\”%1”%*”
Tugas Kuliah Keamanan Sistem Lanjut (EC 7010)
26
Value key yang sesungguhnya adalah
”\”%1”%*”,
jika telah diubah menjadi
“file.exe %1%*”
, maka file yang berekstensi exe/pif/com/bat/hta akan
Page 32
Deteksi Trojan dan Penanganannya
dijalankan. Sebagian Trojan juga menggunakan registry ini untuk
mengaktifkan dirinya.
9. ICQ Net
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Mirabillis\ICQ\Agent\Apps\test]
“Path”=”test.exe”
“Startup”=”c:\test”
“Parameters”=””
“Enable”=”Yes”
Registry key di atas akan dijalankan jika IQC net mendeteksi adanya koneksi
Internet.
10. Lain-lain
[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\CLASSES\ShellScrap]
@=”Scrap object” ”NeverShowExt”=””
Bagian key
”NeverShowExt”
mempunyai fungsi menyembunyikan ekstensi
aslinya. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Trojan untuk menyembunyikan
dirinya.
Pemakai dapat melakukan pemeriksaan terhadap komputernya dengan cara melihat
setting sistem saat pertama kali berjalan. Jika terdapat nama-nama file yang
mencurigakan dan bukan merupakan bagian dari sistem yang diinginkan maka patut
dicurigai.
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.1.
Analisis
Dari paparan yang telah dituliskan di bagian sebelumnya, maka dapat dianalisis
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Trojan sebagai berikut.
1. Trojan termasuk dalam kategori program yang berbahaya. Hal ini berdasarkan
fungsi-fungsi yang telah diketahui. Hal yang sederhana, misalnya hanya
dengan indikasi pesan di layar monitor, tetapi sesungguhnya korban tidak tahu
apa yang dikerjakan oleh penyerang di dalam komputernya. Bahkan penyerang
yang lain tidak menampilkan sesuatupun dan berusaha untuk bersembunyi.
Selanjutnya korban akan merasakan akibatnya secara langsung maupun tidak
langsung.
2. Sesuai dengan fungsi Trojan yang telah diketahui, maka pemakai Internet perlu
waspada dan hati-hati. Serangan Trojan mengakibatkan hal-hal yang sangat
fatal, misalnya penghapusan file, melakukan format hardisk, mencuri
informasi yang sensitif (nomor kartu kredit, password, user id, data
perusahaan) dan sebagainya. Hilangnya informasi atau jatuhnya informasi ke
orang lain akan meyebabkan kerugian yang besar bagi pemilik informasi.
3. Pemakai Internet perlu membentengi sistem komputernya dengan cara
memasang penangkal serangan dengan versi terbaru (trojan scanner atau
firewall) dan sistem operasi yang selalu dapat di update untuk mendapatkan
penangkalan yang optimal. Selain itu, juga ditambahkan pengetahuan tentang
seluk beluk Trojan dan setting sistem komputer untuk proses pencegahan dan
pengobatan.
4. Diperlukan suatu prosedur khusus untuk menangani suatu sistem yang telah
terinfeksi oleh Trojan.
Tugas Kuliah Keamanan Sistem Lanjut (EC 7010)
28
Page 34
Deteksi Trojan dan Penanganannya
4.2.
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari paper ini adalah :
1. Pemahaman tentang Trojan perlu diketahui oleh pemakai Internet, karena
Trojan mempunyai potensi bahaya yang besar pada saat komputer terhubung
dengan Internet maupun jaringan lokal. Pemahaman meliputi cara kerja, jenis,
sumber dan motivasi penyerang. Dengan pengetahuan awal ini, pemakai dapat
meminimalkan serangan terhadap dirinya.
2. Pemahaman untuk mendeteksi keberadaan Trojan sangat diperlukan, karena
sebagian pemakai Internet tidak mengetahui bahwa komputernya telah
terinfeksi Trojan dan lubang keamanannya telah dieksploitasi oleh penyerang.
Pemahaman ini diharapkan mampu menghantarkan pemakai untuk dapat
mendeteksi sekaligus menghilangkan pengaruh Trojan dari komputernya.
3. Pemahaman untuk pencegahan juga diperlukan untuk mencegah terinfeksinya
kembali komputer oleh Trojan. Pengetahuan untuk pencegahan meliputi
pemakaian operating sistem, pemasangan penangkal infeksi dan serangan
(anti-virus, trojan scanner dan firewall), serta cara-cara yang baik saat
berinternet. Dengan pengetahuan tersebut, pemakai komputer akan lebih
berhati-hati dan teliti saat terkoneksi dengan Internet.
Deteksi Trojan dan Cara Penangannanya
Diposting oleh Aminudin